Dalam Al Qur'an surat Ali Imran ayat 104, Allah Subhanahu wa ta'ala menyeru kepada manusia beriman untuk menyeru kepada kebajikan dan mencegah kemungkaran. Dan perintah berbuat kebajikan tersebut Dia ulangi beberapa kali dalam Al Quran Al Karim.
Makna kebajikan sendiri sudah diuraikan dengan gamblang dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 177. Apakah kebajikan tersebut?
Pertama. Kebajikan adalah beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan beriman kepada hari akhir. Kemudian beriman kepada malaikat-malaikat Allah, beriman kepada Kitab-kitab Allah, serta beriman kepada Nabi-nabi Nya. Dan seperti yang kita pahami, hal-hal yang tersebut di atas adalah sebagaimana kandungan rukun iman, yang sudah sangat kita hapal.
Iman adalah dasar. Keimanan adalah pondasi dalam agama. Iman-lah yang menjadikan perbuatan yang kita lakukan menjadi bermakna dan mempunyai arti ibadah.
Kedua. Kebajikan adalah memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang dalam perjalanan (musafir), memberikan kepada peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya (budak). Allah subhanahu wa ta'ala menerangkan harta yang kita berikan adalah harta yang kita cintai, bukan harta yang sudah tidak bernilai. Bukan barang yang kita sendiri-pun tidak mau melihatnya, kecuali melihatnya dengan sebelah mata. Sedekah adalah lebih utama dengan harta terbaik kita. Sedekah adalah dengan harta yang kita cintai dan kita berikan dengan rasa cinta.
Adapun orang yang perlu kita sedekahi adalah lebih diutamakan kerabat kita. Kerabat adalah saudara kita. Sebagian kita juga mengatakan bahwa kerabat adalah tetangga dekat kita, karena mereka-lah yang pertama kali berhubungan tolong menolong dengan kita, bukan saudara kita yang mungkin jauh jarak tempat tinggalnya dengan kita. Baru kemudian kita berikan kepada golongan yang lain.
Ketiga. Kebajikan adalah mendirikan sholat dan menunaikan zakat. Sholat adalah sebagai tiang agama yang sama sekali tidak boleh kita tinggalkan selama kita masih bernafas dan berakal. Zakat adalah pengejawantahan sholat kita terhadap sesama manusia. Wujud keber-artian kita terhadap manusia yang lain. Sholat dan zakat selaksa dua muka keping uang. Tidak bisa saling meninggalkan, agar menjadi berarti dan mempunyai nilai. Strategi zakat adalah solusi yang diberikan kepada manusia dalam menyelesaikan problematikan kesenjangan sosial. Zakat Mal dapat mengentaskan orang dari kemiskinan. InsyaAllah.
Ke-empat. Kebajikan adalah menepati janji apabila berjanji. Subhannallah. Betapa hal ini sudah dipaparkan Allah subhanahu wa ta'ala, yang berarti hal ini sangatlah penting. Dan betapa semakin susah kita menemukan orang yang menepati janji di jaman sekarang ini. Jaman dimana orang lebih suka mengobral kata-kata dan janji-janji yang mereka tak penuhi. Kemudian kata-kata menjadi tiada arti.
Kelima. Kebajikan adalah sabar. Sabar dalam kemiskinan. Kebajikan adalah sabar dalam penderitaan dan peperangan. Kemiskinan dan penderitaan adalah ujian. Sebagai bagian dari skenario Allah subhanahu wa ta'ala untuk menyiapkan kita menjadi insan yang lebih baik, di hadapanNya.
Jika kita kaitkan kelima hal tersebut dapat kita simpulkan bahwa seorang muslim diwajibkan untuk beriman, kemudian beramal sholeh. Muslim, Mu'min, Mukhsin, dan Muttaqin.
Dan orang-orang yang menjalankan hal-hal tersebut adalah orang yang benar. Dan mereka adalah orang-orang bertaqwa. Mereka adalah muttaqin. Tidak ada balasan yang lebih baik kepada mereka daripada surga Nya.
Semoga kita dimasukkan ke dalam golongan muttaqin. Aamiin.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment